Mengidentifikasi
Permasalahan Perekonomian Didaerah Indonesia Bagian Timur dan Solusi Konkret Untuk
Mengatasinya.
Papua merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia dan suku bangsa
yang memiliki pertalian etnis tersendiri yang berbeda dengan suku bangsa
lainnya di Indonesia. Berada di ujung Timur Indonesia, hidup di tengah
keterasingan dan jauh dari hal-hal yang bersifat modern. Kenyataan menujukkan
bahwa situasi dan kondisi yang kurang kondusif membuat masyarakat berada dalam
tarap hidup yang cukup memprihatinkan, seolah-olah mereka pemilik
keterisolasian dan kemiskinan. Pada saat ini juga sebagian besar orang Papua
yang masih berbusana sederhana sebagai simbol keterbelakangan mereka, maka oleh
mereka yang merasa diri maju disebut penduduk primitif.
Adapun
yang menandai kegagalan pembangunan di papua diantaranya adalah:
1.Kondisi sosial ekonomi mereka sangat memprihatinkan pola konsumsi mereka sangat tidak teratur.
1.Kondisi sosial ekonomi mereka sangat memprihatinkan pola konsumsi mereka sangat tidak teratur.
2.Kondisi
sosial masyarakat pada umumnya masih sederhana, tingkat pendidikan relatif
rendah.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses dimana
pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk
suatu pola antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
Tujuan
utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang
setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan,
ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi penduduk
atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Masalah
pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap
kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang
bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan
sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada
pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses
pembangunan untuk mencipatakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan
kegiatan ekonomi.
Masalah ekonomi merupakan awal dari kemiskinan di Papua, yang mana secara umum memang pada dasarnya pertumbuhan ekonomi
di Papua sudah terlihat baik, hanya saja belum mampu menjawab secara optimal
dan juga angka kemiskinan di Papua masih tinggi, juga masalah pengangguran yang
kian meningkat, apalagi kenyataannya pertumbuhan penduduk di Papua pada umumnya
juga tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi kurang memberikan pengaruh
terhadap penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi. Kemiskinan di Papua
disebabkan karena kemiskinan struktural, yaitu akibat struktur sosial dalam
masyarakat. Masyarakat Papua kurang mampu memanfaatkan pengelolaan sumber daya
alam yang melimpah dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan tingkat pendidikan
yang dimiliki. Menurut saya untuk mengatasi masalah tersebut :
1. Kualitas sumber daya
manusia harus ditingkatkan secara merata. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia harus merupakan prioritas utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi.
2. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian. Selain kemiskinan, masalah dalam pembangunan ekonomi adalah pengangguran. Pembangunan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari masalah pengangguran dan masalah tenaga kerja, seperti yang kita ketahui bahwa tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting selain modal dalam mempengaruhi dan menentukan output. Isu pengangguran di Provinsi Papua dari tahun ke tahun terus memanas dan sering kali dipandang sebelah mata oleh Pemerintah daerah karena “mungkin” dampak negatif dari pengangguran itu sendiri tidak terlalu besar seperti keadaan umumnya yang terjadi di kota – kota besar misalnya tindakan kriminalitas.
2. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang memiliki keunggulan berdasarkan kekayaan sumber daya alam yang ada harus dikembangkan seoptimal mungkin, di antaranya adalah sektor pertanian. Selain kemiskinan, masalah dalam pembangunan ekonomi adalah pengangguran. Pembangunan ekonomi suatu daerah tidak terlepas dari masalah pengangguran dan masalah tenaga kerja, seperti yang kita ketahui bahwa tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting selain modal dalam mempengaruhi dan menentukan output. Isu pengangguran di Provinsi Papua dari tahun ke tahun terus memanas dan sering kali dipandang sebelah mata oleh Pemerintah daerah karena “mungkin” dampak negatif dari pengangguran itu sendiri tidak terlalu besar seperti keadaan umumnya yang terjadi di kota – kota besar misalnya tindakan kriminalitas.
Hal ini menunjukan bahwa
sebagian dari penduduk di Provinsi Papua sebagian besar menganggur.
Sektor ekonomi yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor
perdagangan hal ini disebabkan karena sebagain besar masyarakat pribumi
lebih memilih menjadi PNS dibadingkan menjadi seorang wirausaha sebab
sektor ekonomi telah dikuasi oleh non Papua. Sedangkan sektor yang paling
banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian dari total penduduk yang
bekerja.
Salah satu penyebabnya adalah sumber daya manusia yang kurang
sehingga kreatifitas dan inovatif masyarakat juga. Masyarakat hanya
menunggu dan terus menunggu pekerjaan dari Pemerintah( menjadi PNS), jika
seorang mahasiswa yang telah menjadi sarjana, dia akan memilih untuk menganggur
sementara waktu( pengangguran Friksional) sampai SK PNS didapatkan, sementara
jumlah PNS yang diminta sedikit dan diramaikan dengan praktik – praktik
kecurangan yang terjadi sehingga peluang untuk menjadi PNS minim maka
pengangguran terus bertambah, sementara mereka tidak memilih untuk terjun dalam
dunia bisnis atau mencoba sesuatu yang baru dan hanya memberikan kesempatan
bagi non pribumi untuk menguasai sektor tersebut. Dan akhirnya munculah
pemikiran – pemikiran dan merasa miskin di tanah sendiri padahal peluang
terbuka lebar untuk melakukan hal itu.
Adapun
upaya-upaya yang mungkin bisa menanggulangi masalah ini yaitu : pengangguran
disektor perdagangan lebih tinggi. Hal ini berarti pemerinntah harus
melakukan sesuatu untuk mengurangi jumlah tersebut. Pemerintah perlu membuat
beberapa kebijakan, seperti membuka sekolah kursus keterampilan yang bersifat
informal dengan tujuan dan harapan meningkatkan skill kewirausahaan khususnya
masyarakat yang menganggur, pemerintah membuat peraturan daerah yang
membatasi surat izin usaha tidak terlalu banyak guna memberi peluang dan ruang
gerak kepada mereka yang setelah selesai mendapatkan bimbingan dan ketrampilan
kewirausahaan tersebut, dan kemudahaan dalam mendapatkan bantuan dana
kredit dari Bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah daerah. Hal tersebut lebih
baik bila dibandingkan dengan meningkatkan investasi. Memang benar, investasi
akan menarik banyak tenaga kerja dan akan mempengaruhi pengangguran
menjadi turun, tetapi melihat skill dan keterampilan masyarakat yang masih
minim dan dihadapkan oleh berbagai masalah lain, seperti peraturan- peraturan
daerah yang menghambat aksesnya investasi Dengan demikian pengangguran di Papua
akan berkurang dan pembangunan ekonomi akan terjadi tidak hanya pertumbuhan
ekonomi.